Megapolindonesia.com
BEKASI – Komunitas Historia Bekasi (KHB) menggelar diskusi publik bersama sejumlah mahasiswa dan pelajar di Gedung Juang, Tambun Selatan, Jumat (26/1/2018).
Dengan mengangkat tema “Candi Jiwa, Tarumanegara, dan Bekasi”, kegiatan diskusi pun dihadiri oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Daeng Muhammad dan sejumlah tokoh sesepuh dan budayawan Bekasi.
Ketua KHB, Endra Kusnawan mengatakan, kegiatan diskusi publik terkait sejarah Bekasi sudah rutin dilakukan. Hal tersebut sebagai salah satu wujud pelestarian sejarah Bekasi yang dilakukan oleh KHB.
“Diskusi ini juga sebagai wadah perkumpulan pemuda pemudi yang peduli akan sejarah Bekasi. Karena Bekasi ini banyak sekali menyimpan sejarah yang belum semuanya diketahui oleh orang Bekasi,” ujarnya.
Dijelaskannya, Bekasi dulu terdapat Kerajaan Tarumanegara yang menjadi salah satu pengaruh terhadap peradaban di Bekasi. Untuk itu, banyak sekali sejarah peninggalan Kerajaan Tarumanegara di Bekasi salah satunya adalah Candi Jiwa yang ada di Karawang.
Menurutnya, para pakar arkeologi juga menduga bahwa candi tersebut merupakan yang tertua di Jawa, yang dibangun pada masa Kerajaan Tarumanegara (Abad ke-5 sampai ke-6 Masehi).
“Disini kita juga akan terus berusaha optimal untuk mengolah, mencari, dan terus belajar untuk Bekasi. Karena tanpa sejarah, Bekasi tidak mungkin terbentuk,” tambahnya .
Ia menilai, Bekasi sangat strategis jika dipakai untuk penelitian dan mengeksplore budaya. Bahkan, banyak arkeolog dari luar negeri datang ke Indonesia untuk menjelajahi peninggalan di Bekasi.
Bekasi sendiri dinilai sebagai wilayah yang heterogen dimana didalamnya terdapat bagian dari jawa barat yang adat dan budaya-nya beragam, antara betawi dan sunda yang menjadi satu.
“Selain kita rutin diskusi, kita juga akan eksplorasi sejumlah tempat bersejarah di Bekasi. Jadi kalau mau ke candi, tidak udah jauh-jauh dulu ke daerah Jawa Tengah atau Jawa Timur. Karena kita bisa mulai dari yang terdekat di Bekasi ini,” pungkasnya.(MG)
Megapol Indonesia 